Jangan simpan sendiri bila hati tak mampu menaungi
Kita sekarang berada pada peraduan yang sama
Pada suka, lelah, dan luka yang sama pula
Aku menangkap
Sepasang gugup yang meraup
Meski kau pandai menutup,
Tapi aku telah membaca peta itu dari kedua matamu
Memang tak sempat kita membayangkan,
Apalagi berpetualang
Sebab rumah kita adalh siput,
Mudah mengatup bila ada suara
Apalagi tetap yang menyimpan curiga
Membuat kita segara tenggelam pada rasa bersalah
Saat ini, aku memang yang memegang kemudi,
Tpi jangan kau piker aku nahkoda
Yang mampu melindungi kapal
Dari undangan maut
Sebab diri ini juga kerap terlarut dalam pungut
Yang membuatku berteku lutut
Namun khawatir sudah tak mengikut
Sebab kutahu kau mewarisi sikapku
Yang mampu mencipta takluk
Sehingga tak perlu bimbang
Sebab gemintang, mentari, api, dan juga bidadari
Siap menemani bila
Sepi mulai menghampiri taman hatimu
Sebelum debar menjalar,
Pulangkan rasa itu pada pekat hatimu yang masih ungu
Kelak bila waktu sudah membuat peta untukmu
Kau tak akn bingung berpetualang sendiri
Tapi, pesanku, untuk saat ini simpan dulu
Sebab hatimu belum menyimpan sejarah
Atas luka dan bujuk rayu
Kamis, 29 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Samudera bahasa
selamat membaca......
selamat menganalisis....
selamat berkarya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar